Rabu, 10 Oktober 2012

BREAKING NEWS

PROGRAM ORANG TUA ASUH
BUNDA MURAH HATI
Sekretariat Jakarta: Kav. Polri, Blok B 7/703, Jelambar, Jakarta Barat
Yogyakarta : Jalan Ahmad Jazuli no. 2, Yogyakarta 55224
Telp/SMS: 0811266861, 085643724426, Fax: (0274) 541641
Email: sekretariat.pota@yahoo.com, rukysj@gmail.com; mikael1412@gmail.com; sinarmars@yahoo.com; Website: www.potaybmh.or.id, www.pota-ybmh.blogspot.com


PROFIL GERAKAN PROGRAM ORANG TUA ASUH
PEDULI PADA KELANGSUNGAN PENDIDIKAN
DAERAH-DAERAH DI INDONESIA


Pengantar

Pendidikan pada intinya bertujuan untuk mendidik orang supaya mampu mengembangkan kebebasan yang bertanggung jawab dalam semangat pluralisme (menghargai perbedaan agama, budaya dan suku), menanamkan kejujuran, keadilan dan solidaritas terhadap kaum lemah, menjadi manusia berjiwa sosial. Dengan demikian terbentuk manusia dewasa yang matang secara rohani dan intelektual, manusia Indonesia yang utuh, yang sanggup berinteraksi di dalam lingkungan sosial yang terus berkembang dalam kemajemukan budaya, etnis, agama dan keyakinan.
 
Seruan Solidaritas

Dalam dekade terakhir ini kita mendengar banyak sekolah di daerah-daerah ditutup karena kekurangan dana. Dengan ditutupnya sekolah-sekolah tersebut, kita kehilangan kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan di dalam masyarakat, nilai-nilai untuk mengembangkan dan mendewasakan masyarakat Indonesia yang majemuk ini.

Maka dari itu, menjadi tanggung jawab kita semua untuk mempertahankan sekolah-sekolah di daerah yang masih ada. Membangun solidaritas dengan memberikan bantuan finansial merupakan sebagian dari upaya membangun jaringan kemandirian pendidikan menghadapi era globalisasi, sehingga pendidikan di Indonesia dapat ikut menyongsong era perubahan dunia dengan kekuatan baru, yaitu kekuatan sendiri yang saling mengisi.

Profil Singkat GERAKAN POTA

Gerakan POTA didirikan pada tahun 2003, dengan visi dan misi berikut:
Visi : Mendorong dan membangun prakarsa orang, kelompok atau masyarakat
akan pentingnya pemberdayaan pendidikan, ekonomi dan kesehatan,
menuju masyarakat yang berkualitas, berdaya tahan, berdaya pikat,
sesuai dengan semangat persaudaraan sejati
Misi : Menjadi gerakan pemberdayaan pendidikan, ekonomi dan kesehatan
yang menjangkau orang, kelompok atau masyarakat yang membutuhkan, dengan semangat persaudaraan, kesetaraan, kejujuran dan ketekunan

Lahir sebagai bentuk pelayanan untuk menanggapi berbagai keprihatinan di atas, Gerakan POTA telah melakukan pendalaman berbagai masalah secara komprehensif, dan merumuskan tiga persoalan mendasar yang perlu mendapat perhatian:
- pemberdayaan pendidikan;
- pemberdayaan ekonomi, dan
- pemberdayaan kesehatan.

Pemberdayaan ekonomi dapat menopang pemberdayaan pendidikan, dan suatu saat dapat menopang pemberdayaan kesehatan. Pemberdayaan ekonomi dan kesehatan merupakan dua bentuk pelayanan yang baru akan dilakukan pada masa yang akan datang. Untuk saat ini Gerakan POTA memusatkan perhatian pada pemberdayaan pendidikan sebagai hal utama yang tidak dapat ditunda-tunda lagi untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

POTA (Program Orang Tua Asuh)

POTA merupakan suatu gerakan yang lahir karena realitas konkrit di lapangan: sebagian besar sekolah-sekolah di wilayah pinggiran atau di kantong-kantong kemiskinan di tengah kota mengalami defisit. Dana yang bisa diharapkan dari para orang-tua murid untuk sekolah tidak lagi memadai untuk kelangsungan pendidikan sekolah-sekolah tersebut, sementara sekolah-sekolah yang dianggap mampu hanya dapat bertahan tanpa bisa berbuat banyak untuk mengembangkan lebih lanjut mutu pendidikan. Sekolah-sekolah yang mengalami kesulitan dana tersebut, satu per satu ambruk, tidak dapat diselamatkan.

Lahirnya POTA hanya merupakan setetes upaya kecil untuk membantu sekolah-sekolah di daerah supaya mampu berdiri tegak dan supaya tidak terjadi keterlantaran pendidikan bagi para anak didik yang belajar di sekolah-sekolah tersebut.
Gerakan POTA merupakan bentuk pelayanan (yang hingga saat ini baru mencakup wilayah Yogyakarta dan sekitarnya) untuk membantu membiayai:
- para murid yang tidak mampu membayar SPP dan biaya lain, serta
- kebutuhan dan sarana pendidikan tiap-tiap sekolah,
melalui kepedulian pihak-pihak yang mau dan terpanggil menjadi Orang Tua Asuh (OTA), yang bersedia menyisihkan sebagian kelebihan rejeki mereka.

Dengan cara ini dana yang terkumpul ke dalam Gerakan POTA akan digunakan untuk tiga hal:
  1. Membantu membiayai SPP para murid yang kurang mampu;
  2. Memberi bantuan dana untuk para guru honorer yang gajinya sangat minim; dan
  3. Keperluan penting yang vital dan proporsional serta pembentukan dana cadangan bagi kebutuhan mendasar.
Bagaimana POTA Dilaksanakan

Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan analisis tentang persoalan mendasar yang dihadapi oleh setiap sekolah berciri Katolik. Dari analisis itu disimpulkan ada dua persoalan mendasar:
  1. Ketidakmampuan siswa membayar SPP yang memadai demi bertumbuhnya sekolah dasar secara minimal, dan
  2. Kekurangan daya dukung guru honorer baik secara finansial maupun professional.

Di samping itu, setiap sekolah memiliki masalah tersendiri. POTA menghargai setiap persoalan dan masalah yang dihadapi masing-masing sekolah, serta bagaimana masing-masing sekolah berprakarsa untuk mengatasinya.

Langkah kedua adalah merumuskan persoalan tersebut dan kemudian menuangkan dalam Nota Kesepahaman antara sekolah dengan POTA sebagai pedoman umum kerjasama. Nota Kesepahaman juga digunakan sebagai rambu-rambu utama agar sekolah memiliki kedudukan yang sejajar dengan Gerakan POTA, terjadinya pengawasan silang (cross check), dan saling mengawasi secara administratif.

Langkah ketiga adalah mencari Orang Tua asuh (OTA) melalui jaringan kerja yang selama ini telah dibangun.

Untuk mengoptimalkan bantuan dan kerja sama, evaluasi selalu dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang.

PENGURUS GERAKAN POTA
Pembina:
Irwanta
Ferry Edy
Rm. B.A. Rukiyanto S.J.


Pengawas:
Pius Sutrisno
Yuli Sartono


Pengurus:
Ketua:
Yoseph Agus BBN



Wakil :
Sinar Marsudianto
Sekretaris:
1. Th. Budi Prakosa
2. Sylvester
Bendahara:
1. V. Ridanti
2. G. Tjahjo Kuntjoro Mukti

Yang Sedang dan Akan Dilayani POTA

Orang tua asuh yang ada: 250.
Anak-anak yang dibantu: sekitar 700.
Masih membutuhkan dana untuk sekitar 400 anak.

Catatan:

a. Bantuan setiap siswa Rp 50.000/bulan. Digunakan untuk bantuan SPP Rp 30.000; sisanya Rp 20.000 untuk tambahan gaji guru honorer dan peningkatan pendidikan guru;

b. Setiap tahun penambahan jumlah permintaan bantuan POTA selama ini mencapai 250 murid.


Anda Bisa Mewujudkan Cita-Cita Mereka

Begitu banyak anak Indonesia yang masih memerlukan uluran tangan Anda untuk bisa memberi kesempatan menikmati pendidikan. Pendidikan adalah pintu gerbang masa depan mereka, maukah Anda ikut membukakan pintu gerbang itu? Inginkah Anda bergabung untuk mewujudkan cita-cita mereka?

Anda tinggal mengisi formulir yang telah tersedia, kemudian mengirimkankan via email, fax, atau pos. Kami akan segera mengirimkan data anak. Selanjutnya Anda sudah menjadi Orang Tua Asuh, dengan segala kewajiban dan hak yang Anda miliki. Anda akan mendapatkan kiriman fotokopi rapor anak asuh Anda secara teratur. Menjadi Orang Tua Asuh adalah tugas dengan sebuah komitmen yang tinggi dengan pengorbanan yang tidak kecil.


Beberapa Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

Masalah keuangan adalah masalah yang sensitif. Tugas POTA hanyalah menyalurkan bantuan ke sekolah yang bersangkutan, oleh karena itu bantulah kami membantu anak asuh dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:

  1. Dana bantuan yang telah dikirim harus diinformasikan ke POTA secepatnya melalui SMS ke 0812 9500 420, atau fax atau telepon ke Nomor 021-742 0519 / 021 864 0512, atau email ke alamat email yagusbbn@yahoo.com, bprakosa@ptpmt.com, rukysj@gmail.com, dengan menyebutkan tujuan bantuan. Kami akan segera memasukkan data Anda. Jika Anda menggunakan ATM BCA, sampaikan nomor rekening Anda, agar memudahkan kami melakukan penataan administrasi. Seringkali POTA mengalami kesulitan karena pengirim tidak diketahui identitasnya, bahkan untuk siapa ditujukan. Untuk pengiriman yang demikian kami langsung kategorikan dari NN.
  1. Apabila tiga bulan setelah masa penerimaan rapor dan Anda belum menerima fotokopi rapor anak asuh, segera hubungi POTA melalui telepon, email, fax, atau SMS, untuk memastikan bahwa pengiriman yang dilakukan oleh petugas POTA sampai ke alamat Orang Tua Asuh. Tidak jarang surat ‘nyasar’, dan karena tidak ada konfirmasi, maka surat dianggap sampai.
  1. Anda sudah memiliki Nomor Orang Tua Asuh. Gunakan Nomor tersebut setiap berhubungan dengan POTA.

KODE ETIK
PROGRAM ORANG TUA ASUH (POTA)

POTA berprasetya memegang teguh Kode Etik di bawah ini:
  1. Jujur dan transparan dalam memberikan informasi kepada Orang Tua Asuh.
  2. Konsisten dalam tugas dan misi sosial kemanusiaan.
  3. Setiap bentuk sumber dana diarahkan secara optimal untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak-anak asuh, dengan sasaran mereka dapat bertumbuh secara alamiah.
  4. Menekan berbagai biaya serendah mungkin.
  5. Menggunakan dana dan bantuan yang sudah ditentukan maksudnya oleh Orang Tua Asuh dengan benar.
  6. Tidak membedakan jenis kelamin, keyakinan, ras, bahasa dan budaya dari anak asuh.
  7. Melaksanakan dan menyimpan pencatatan administrasi keuangan secara tertib dan memberikan laporan yang dapat dipercaya, transparan dan bertanggungjawab.
  8. Menjaga kerahasiaan alamat Orang Tua Asuh dan tidak menyalahgunakannya.
  9. Tidak berhubungan dengan kegiatan politik praktis dan bersifat independen.
  10. Tidak melanggar Undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia, yang sesuai dengan kiprah POTA sebagai kegiatan berciri sosial kemanusiaan.
Hubungan dengan anak asuh dapat dilakukan dengan saran-saran sbb:
  1. Surat ditulis secara sederhana dan alamiah dalam bahasa Indonesia.
  2. Ikatan yang positif dan saling mengasihi dapat terjalin antara Orang Tua Asuh dengan anak jika surat-menyurat dilaksanakan secara teratur, rutin dan terfokus pada pengembangan anak.
  3. Bantulah secara pelan dengan berbagai cerita atau pertanyaan jika menemui surat anak yang tampaknya monoton, supaya dia dapat berkembang lebih alamiah dan ekspresif.
  4. Tulislah nama lengkap dan nomor anak asuh Anda pada setiap sampul surat Anda agar memudahkan petugas dalam memprosesnya.
  5. Tidak diperkenankan mengirim uang dalam surat, karena dapat hilang/dicuri. Bila hendak memberikan hadiah dalam bentuk uang atau lainnya, harap dikirimkan melalui POTA.
  6. Segeralah memberitahu alamat terbaru jika Anda pindah.
  7. Jika hendak mengunjungi anak asuh, harap menghubungi POTA terlebih dahulu.
  8. Segala bentuk komunikasi harus diarahkan supaya anak semakin bertumbuh, semakin mandiri, tidak menuntut dan tidak manja.
  9. Hindari memberikan harapan yang berlebihan kepada anak asuh.
  10. Surat dari Orang Tua Asuh kepada Anak Asuh dan sebaliknya melalui Program Orang Tua Asuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar